Rajin Pangkal Pandai

07 Juni 2011

Seminar Internasional Kepanduan Wilayah Asia Pasific

Dari Pagelaran Budaya Sampai Puisi Anak
Selasa, 07 Juni 2011

Empat anak kecil itu berlari-lari kecil menuju ke arah panggung. Napas mereka belum teratur sepenuhnya. Gerakan mereka seperti tak teratur. Ada suasana kepanikan yang mereka bawa. “Gempa.....” “Gempa....” “Ayo berlindung di bawah meja...” Begitu beberapa teriakan yang muncul dari wajah panik mereka. Selang beberapa lama, senyum terukir di wajah mereka.
“Alhamdulilah gempa sudah usai.” Teriak salah satu dari mereka. Tak menunggu lama, pesan-pesan tentang bagaimana melindungi diri pada saat terjadi gempa bumi, disampaikan anak-anak dengan mimik lucu.

Tak hanya soal gempa. Pesan itu kemudian berlanjut dengan pesan untuk membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah, dan menghemat air. Bahkan ajakan untuk menghemat air disampaikan melalui puisi yang berkisah tentang keterbatasan air di masa yang akan datang.

Itulah gambaran penampilan istimewa empat anggota Pramuka SD Negeri Bantarjati 9 di acara Jamuan Makan Malam Peserta Internasional Seminar on Environment Education and Biodiversity hari Senin, 6 Juni 2011 di Ruang Rapat 1 Balaikota. Sebuah penampilan yang sempat membuat para penonton berkali-kali memberikan tepuk tangan meriah dan bahkan memberikan standing appluase di akhir penampilan.

Apresiasi juga diberikan Direktur Kepanduan Wilayah Asia Pasific, Abdullah Rasheed yang secara khusus kembali mengundang ke empat siswa SD N Bantarjati 9 untuk tampil ke panggung sebelum pidatonya.

Apresiasi peserta sebenarnya telah terasa sejak acara jamuan makan malam dimulai pada 7 malam. Kehadiran mereka yang disambut alunan kecapi suling dari lima pelajar pramuka SMA Negeri 2 Bogor, telah memberikan kesan mendalam tersendiri. Beberapa peserta tak berhenti mengacungkan kamera atau hand phone-nya untuk mengambil gambar.

Tak menunggu lama, kembali mereka terkagum dengan langkah energik dan aneka ornamen bambu yang memunculkan bunyi dari enam anggota pramuka dari SMP Budi Mulia. Maklum saja, mereka adalah wakil Provinsi Jawa Barat ke Festival Seni Siswa tingkat nasional di Makasar pada akhir Juni ini.

Image

Gerakan-gerakan koloni tongkat dari anggota Pramuka SMP Negeri 7 Bogor yang diiringi musik angklung dari 60 anggota pramuka SD Polisi V, tak luput pula dari appluase panjang para peserta. Pun demikian dari penampilan tari jaipong di akhir acara yang turut mengajak para peserta untuk menari bersama.  
      
Seorang peserta asal Mongolia, tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bogor dan Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Bogor. “It’s wonderfull tonight,” katanya dengan sumringah. Secara formal, ucapan tersebut disampaikan Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Marsekal Madya Eri Heryanto dan diberikan Direktur Kepanduan Wilayah Asia Pasific, Abdullah Rasheed, dalam sambutannya.

Sedangkan Sekretaris Daerah Kota Bogor, Bambang Gunawan, yang hadir mewakili Walikota Bogor, menyampaikan ucapan selamat datang di Kota Bogor kepada seluruh peserta.

Pada saat yang sama, Bambang menyatakan harapan Walikota Bogor agar Gerakan Pramuka Kota Bogor dapat terus berperan aktif dalam pendidikan lingkungan yang menjadi bagian dari pendidikan karakter. “Peran itu sangat memungkinkan karena kita pahami Gerakan Pramuka memiliki potensi yang besar untuk mewujudkannya,” ucap Bambang saat membacakan pidato Walikota Bogor. ARW


Sumber : http://kotabogor.go.id

0 komentar:

Posting Komentar